Keempat situs irigasi kuno China telah diberi pengakuan yang layak sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Pengumuman ini dilakukan dalam pertemuan Komite Warisan Dunia yang berlangsung di Fuzhou, China, pada bulan Juli 2021.

Keempat situs irigasi kuno tersebut mencakup Bendungan Dujiangyan, Bendungan Lingqu, Bendungan Yunyang, dan Bendungan Zhengguo. Keempat bendungan ini memiliki sejarah yang kaya dan telah menjadi bagian integral dari sistem irigasi tradisional China selama ribuan tahun.

Bendungan Dujiangyan, yang terletak di Provinsi Sichuan, adalah bendungan tertua di antara keempat bendungan tersebut. Dibangun pada abad ke-3 SM oleh insinyur terkenal Li Bing, bendungan ini merupakan bagian dari sistem irigasi yang mengalirkan air Sungai Min ke daerah pertanian di sekitarnya. Bendungan Dujiangyan dianggap sebagai karya luar biasa dalam teknik irigasi dan pencegahan banjir.

Bendungan Lingqu, yang terletak di Provinsi Guangxi, dibangun pada abad ke-3 SM dan merupakan bendungan tertua yang masih berfungsi di China. Bendungan ini menghubungkan Sungai Xiang dengan Sungai Li, memungkinkan transportasi air dan barang antara kedua sungai tersebut.

Bendungan Yunyang, yang terletak di Provinsi Chongqing, dibangun pada abad ke-3 SM dan merupakan bendungan tertinggi di China pada zamannya. Bendungan ini dibangun untuk mengendalikan banjir dan mengatur aliran air Sungai Yangtze.

Bendungan Zhengguo, yang terletak di Provinsi Henan, dibangun pada abad ke-7 SM dan merupakan bendungan tertua di China. Bendungan ini digunakan untuk mengontrol aliran air Sungai Yellow dan memasok air untuk pertanian di daerah sekitarnya.

Keempat situs irigasi kuno China ini memiliki nilai sejarah, teknik, dan budaya yang luar biasa. Dengan diberikannya status warisan dunia oleh UNESCO, diharapkan keempat situs ini akan terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.